Hikmah Sariawan

Haloo...ketemu lagi di satu postingan gak penting dari gue. Di beberapa postingan sebelumnya (yang juga ga penting), gue udah cerita tentang gue yang sering dilanda sariawan.

Nah, kesariawanan gue ini memang bener-bener merugikan dan berdampak buruk hampir dalam berbagai aspek kehidupan gue.

Misalnya, dari aspek ekonomi, gue harus keluarin duit lebih untuk beli obat. Atau dari aspek sosial, sariawan bikin gue jadi males ngomong dan bikin gue lebih temperamen. ((FYI, cowok yang lagi sariawan beda tipis kayak cewek lagi PMS)).

Dari aspek hukum juga iya. Soalnya kan sariawan bikin gue lebih mudah emosi, jadi probabilitas gue membacok orang juga akan lebih besar. Gue bisa dibawa ke pengadilan dan kemudian dipenjara. #halah

Tapi, dibalik segenap kepedihan yang gue derita, gue mencoba memetik hikmah. MENCOBA.



Setidaknya ada beberapa manfaat dari sariawan :

Sariawan membuat bibir lebih seksi.

Tau Angelina Jolie? Gue yakin dia juga penderita sariawan akut. Gue yakin. Dan lihatlah, sariawannya itu dia dinobatkan sebagai salah satu artis dengan bibir terseksi di dunia. Anda mau terkenal? mau seksi? Bersariawanlah sekarang juga.

Sariawan membuat kita lebih hemat dalam membeli makanan.

Mau selapar apapun juga, mau cacing diperut udah beroskestra kayak gimana juga, tapi kalo sariawannya lagi jaya-jayanya terpaksa deh laparnya ditahan dulu. Anda anak kos? Anda gendut? Bersariawanlah sekarang juga.

Sariawan anugrah bagi pecinta pedas. Karena buat makanan terasa lebih pedas.

Pokoknya kalo lagi sariawan 8 biji itu…rasanya kayak lagi ngunyah kulit durian dicampur beling. Anda suka pedas? Bersariawanlah sekarang juga.

Sariawan membuat pulsa lebih hemat karena jadi jarang nelpon.

Belum lagi kalo sinyal jelek, terus orang yang kita telpon malah “Ha? Apa? Ga jelas” . LO GA TAU APA, GUE LAGI SARIAWAN? *teriak dalam hati, mau teriak beneran ga bisa. Lagi sariawan*

Sariawan membuat kita lebih bijak. Karena sebelum ngomong mesti mikir 2x

Setiap huruf yang kita ucapkan pas lagi sariawan itu rasanya mahal banget untuk dikeluarin. Jadi harus bener-bener bijak dalam berbicara. Harus bener-bener sesuatu yang penting. Pertanyaan-pertanyaan bodoh sangat tidak diharapkan.

Sariawan mengajarkan kita pentingnya belajar bahasa isyarat.

Yup. Segalanya akan lebih mudah kalo setiap orang di dunia bisa bahasa isyarat, atau yang lebih canggih lagi, TELEPATI! Bayangin aja kalo lagi sariawan tingkat dewa terus ada yang nanyain alamat rumah yang ga ada nomornya.

Sariawan membuat kita lebih tegar.

Ini pasti. Orang yang kuat adalah orang yang terbiasa ditempa kepedihan.

Sariawan membuat kita lebih sabar.

Lo tau, kita tidak bisa membendung begitu saja kehadiran orang yang nyebelin, orang yang cerewet, orang yang sosial abis, orang yang sok akrab, orang yang banyak nanya, orang yang banyak nanya pertanyaan tolol, dan orang-orangan lainnya. Kalo lagi sariawan, kehadiran orang-orang kayak gitu adalah bencana, dan mau tidak mau, kita harus belajar lebih sabar.

Sariawan membuat kita bisa memaknai lebih dalam tentang kalimat 'diam itu emas'.

Gue sebenernya masih ragu, apa bener diam itu emas? Soalnya kalo emang bener, dan emasnya bisa dijual, gue pasti udah jadi orang kaya banget sekarang.

Sariawan itu...membuat kita lebih terlihat cool.

yaa…karena jadi ga banyak ngomong sih.

***

Terimakasih Tuhan, telah kau berikan aku sariawan hari ini :’)

*besok jangan lagi ya*

#mencobabersyukur #mencoba

***

Postingan terkait  :

    * Antara Aku, Bibirku, dan Sariawan. Part I | Part II