Pada akhirnya, kesendirian adalah mutlak. Ga ada kebersamaan yang benar-benar abadi.
'Kau tercipta untukku'
'Kita akan selalu bersama'
'Hatiku hanya untukmu'
'Cintaku tak akan pernah mati, abadi selamanya.'
Setelah semua yang udah gue lewati, gue baru tau statement-statement di atas ada masa expired-nya sendiri.
Ketika masa kadaluwarsa itu tiba, terus apa? Yang sering terjadi adalah kalimat-kalimat itu akhirnya bertransformasi menjadi Aku menyesal mengenalmu; Aku benci kamu; Aku tidak ingin melihatmu lagi; dan semacamnya.
Jadi, ketika sebuah hubungan pupus, mau dikemanain setiap janji-janji yang pernah diucapin? Sering kan kita liat pasangan yang lagi kasmaran ngucapin janji-janji kayak gitu. 'Kau lah satu-satunya', ujung-ujungnya malah selingkuh. 'Kita akan selalu bersama', setelah tiga tahun pacaran malah ujung-ujungnya putus juga. Lain kali hati-hati menjanjikan sesuatu yang kita sendiri belum tentu bisa menepatinya. Tapi gue bingung, sebenarnya itu janji atau harapan?
~Gaara
0 comments:
Post a Comment