Semua Akan Merasa Kehilangan

Pada akhirnya, kesendirian adalah mutlak. Ga ada kebersamaan yang benar-benar abadi.
'Kau tercipta untukku'
'Kita akan selalu bersama'
'Hatiku hanya untukmu'
'Cintaku tak akan pernah mati, abadi selamanya.'

Setelah semua yang udah gue lewati, gue baru tau statement-statement di atas ada masa expired-nya sendiri.
Ketika masa kadaluwarsa itu tiba, terus apa? Yang sering terjadi adalah kalimat-kalimat itu akhirnya bertransformasi menjadi Aku menyesal mengenalmu; Aku benci kamu; Aku tidak ingin melihatmu lagi; dan semacamnya.



Jadi, ketika sebuah hubungan pupus, mau dikemanain setiap janji-janji yang pernah diucapin? Sering kan kita liat pasangan yang lagi kasmaran ngucapin janji-janji kayak gitu. 'Kau lah satu-satunya', ujung-ujungnya malah selingkuh. 'Kita akan selalu bersama', setelah tiga tahun pacaran malah ujung-ujungnya putus juga. Lain kali hati-hati menjanjikan sesuatu yang kita sendiri belum tentu bisa menepatinya. Tapi gue bingung, sebenarnya itu janji atau harapan?

Kadang kita yakin banget, seseorang yang selama ini bersama kita (in this case, pacar) adalah orang yang paling tepat. Kita baru menyadari bahwa kita keliru setelah dia benar-benar pergi. Sepasang sendal jepit aja --yang bahkan diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain-- bisa kehilangan pasangannya; Kita juga sering menyaksikan kesedihan yang dirasakan oleh sebuah Televisi, AC, atau DVD player ketika mereka kehilangan remotenya; Garpu juga ga selamanya bisa sama-sama si sendok, kadang orang makan pake sendok aja udah cukup. 

Bahkan sebuah odol sering ditinggalkan oleh sikat gigi, padahal si Odol masih mampu memberikan apa yang masih tersisa di tubuhnya, tapi sang sikat gigi malah ga peduli dan malah beralih ke odol yang lain. Iya iya, gue ngaku, agak 'lebay' memang, tapi kira-kira begitulah analoginya :D

Ya, pada akhirnya semua bakal merasa kesepian. Semua bakal merasakan kehilangan. Inilah salah satu alasan kenapa gue memilih untuk ngejomblo dulu, gue udah cukup trauma untuk pacaran. Kayak yang udah pernah gue katakan di postingan sebelumnya, memiliki sesuatu sama aja memastikan diri kita untuk kehilangan sesuatu. Sama halnya dengan kematian, kehilangan adalah hal yang pasti. Hanya saja kita ga pernah tau kapan itu terjadi, cuma masalah waktu. Jadi ga usah berharap terlalu tinggi, daripada nanti kecewa.

Setelah sekian perpisahan yang gue rasain, gue akhirnya sadar satu hal. Ada satu cewek dalam hidup gue dimana cinta yang dia punya ga bisa disaingi oleh cewek-cewek lain. Dia adalah cewek yang ga pernah menjanjikan apapun ke gue, tapi gue bener-bener berani menjamin bahwa dia ga bakal pernah ninggalin gue. Ga kayak cewek lain yang sempat ngisi episode kehidupan gue, cintanya ke gue ga akan pernah berpaling. Cewek itu...Nyokap gue. *endingnya OOT ga sih?
"Manusia tak akan pernah bisa menang dari rasa kesepian"
~Gaara



0 comments:

Post a Comment

About Me

My Photo
Zazuli
Banda Aceh, NAD, Indonesia
Salah satu spesies dominan otak kanan yang sedang berkuliah di jurusan yang salah, Teknik Sipil. Hobby begadang, punya ingatan yg buruk, melankolis, punya ketertarikan berlebihan terhadap musik akustik, dan benci matematika. Mencintai segala sesuatu yg berbau seni (ingat, 'yang berbau seni'. Bukan 'seni yang berbau'. Kalo itu air seni). dan... itu bener-bener ga ada hubungannya dengan kenapa gue males mandi.
View my complete profile
Powered by Blogger.