Fungsi Lain Hairdryer (Postingan Musim Hujan)


Musim hujan mengingatkan gue sama kenangan di waktu kelas 1 SMA. Ceritanya waktu itu lagi lebaran. Tiga orang abang sepupu gue yang dari luar kota berkunjung ke rumah. Terus gue dan sepupu gue itu mudik ke kampung naik motors (motors, pake ‘s’, karena motornya dua). Sebenarnya males juga, tapi demi mempertebal tali silahturrahmi dan isi dompet, mau ga mau gue harus ikut mereka. Kampung adalah sumber rejeki gue setiap kali lebaran, berhubung sodara gue banyak yang tinggal di sana.

Setelah beberapa lama di kampung, dompet gue jadi lebih tebal beberapa centi. Hari udah gelap, kami pun memutuskan untuk balik. Ditengah perjalanan ga taunya malah hujan lebat. Tapi kaminya nekat untuk tetap melanjutkan perjalanan.

Berawal dari salah satu sepupu gue yang ga rela baju barunya basah, ujung-ujungnya yang lain juga pada ikutan melepas pakaiannya masing-masing, termasuk gue (jangan ngeres, please!). Sehingga sampailah kami pada kondisi dimana kami mengendarai motor dengan hanya memakai boxer. Sampe sekarang gue masih ga tau apa yang kami lakuin itu hal yang gokil atau gila. Pokoknya waktu itu cuma ada kami, hujan, dan boxer. Dengan tujuan mengalahkan rasa dingin, kami nyanyi-nyanyi sekeras-kerasnya dan teriak-teriak ga jelas di sepanjang jalan.

Akhirnya hujan berhenti sebelum kami memasuki lokasi dimana peradaban manusia udah mulai terlihat dalam pandangan kami. Kami pun kembali memakai kostum sebelum orang-orang mengira bahwa kami beneran udah gila.

Tapi ketidak-warasan kami masih berlanjut. Setiba di rumah, suhu tubuh yang beku memaksa insting manusiawi kami untuk mencari sumber kehangatan. Ada yang menemukannya di kompor, dan ada yang menemukannya ketika mereka membuka tutup rice-cooker. Sedangkan gue...setelah berhasil menepis keinginan untuk memakai setrika sebagai penghangat, rambut gue harus cemburu karena gue lebih memilih badan gue untuk jadi sasaran dari hembusan hangat nafasnya Mbak Hairdryer, yang gue pinjem dari kamar nyokap.

Di saat itulah gue tau kalau hairdryer fungsinya bukan cuma buat ngeringin rambut doang, tapi juga buat hangatin badan. Sejak saat itu si hairdryer mulai sering check-in di kamar gue untuk jaga-jaga kalau gue kedinginan lagi
*sekarang sih ga lagi, takut difitnah


0 comments:

Post a Comment

About Me

My Photo
Zazuli
Banda Aceh, NAD, Indonesia
Salah satu spesies dominan otak kanan yang sedang berkuliah di jurusan yang salah, Teknik Sipil. Hobby begadang, punya ingatan yg buruk, melankolis, punya ketertarikan berlebihan terhadap musik akustik, dan benci matematika. Mencintai segala sesuatu yg berbau seni (ingat, 'yang berbau seni'. Bukan 'seni yang berbau'. Kalo itu air seni). dan... itu bener-bener ga ada hubungannya dengan kenapa gue males mandi.
View my complete profile
Powered by Blogger.