Cinta : Siklus Metamorfosa yang Berulang

Percaya atau tidak, kebanyakan kisah cinta (baca : pacaran) yang terjadi di bumi ini adalah sebuah siklus metamorfosa yang terus berulang.

Pada UMUMNYA, dalam siklus ini kita akan mengalami beberapa fase :

Fase 1
Fase ‘who's-the-hell-are-you?’, kadang disebut juga fase ‘dia-oke-juga’. Awalnya tidak pernah mengenal satu sama lain, atau belum punya perasaan apapun.

Fase 2
Berlanjut dengan fase perkenalan. Tukaran nomor Hp, tukaran facebook, tukaran pin BBM, nanya hobby masing-masing, warna favorit, dan segala tetek bengeknya.

Fase 3
Fase PDKT. Mulai dari ajak jalan, nonton, makan malam, cari info tentang operator murah buat telponan semalam suntuk, pinjam motor temen satu kos, pinjam parfum temen, pinjam kemeja temen, menggombal ria, dsb.

Fase 4
Di fase ini Si Cupid sudah menancapkan panahnya. Fase ini gue sebut dengan fase ‘senyam-senyum-sendiri’.

Fase 5
Fase ‘maukah-kau-jadi-milikku’. Di fase inilah terlahir sebuah ikatan. Ga lama kemudian di timeline facebook pasti nongol ‘A is in a relationship with B.’

Fase 6
Ini fase puncak, fase yang paling indah. Di fase ini serasa dunia menjadi lebih berwarna, taik kucing serasa coklat, kencing kuda serasa Lemon Tea. Seringkali kalau udah di fase ini akan terucap kalimat semacam “Cinta kita abadi selamanya”, “Kita tidak akan pernah terpisahkan”, dsb.

Fase 7
Fase kritis. Kadang juga bisa disebut fase ‘kamu-sudah-berubah’. Di fase ini banyak ujian yang datang dan pertengkaran adalah hal yang tidak bisa dihindari.

Fase 8
Fase ‘mungkin-ini-yang-terbaik’. Setelah fase kritis tadi, maka ikatan yang telah terbina akhirnya harus runtuh. Fase ini juga dikenal dengan fase ‘aku-tidak-ingin-mengenalmu-lagi’. Dimana kedua pihak akan saling membenci dan saling melupakan, seolah memang tidak pernah saling mengenal. Selanjutnya, terjadi semacam fenomena pembakaran foto-foto ketika masih bersama sang mantan. Dilakukan sambil ngeluarin airmata dan narik nafas dalam-dalam.


Fase 9
Fase ‘breath-no-more’. Kalau diterjemahin : ‘nangis seharian di tempat tidur’. Biasanya sih cewek yang gitu, tapi bukan berarti cowok ga pernah. Dalam fase ini, dunia seakan berhenti berputar. Semua tinggal kenangan yang sialnya semakin dicoba untuk dilupakan, malah semakin teringat-ingat. Semua hal bisa terjadi pada orang yang sedang berada dalam fase ini. Mulai dari nulis puisi melankolis, ngurung diri di kamar, habisin tissue nyokap, muka kayak kuda, cari pelarian, jadi maho, jadi waria, gila, atau mungkin bunuh diri.

Fase 10
Fase ‘life-must-go-on’. Dikarenakan butuh waktu yang tidak sebentar, agak susah untuk sampai ke fase ini. Kebanyakan malah stagnan di fase 9. Di fase ini kita akhirnya mulai terbiasa dan sudah bisa menerima kenyataan. Kitapun tersadar, tidak ada yang abadi. Hidup masih harus terus berjalan walau tanpa kehadirannya.


Setelah sekian lama, kita akan menemukan sosok yg baru dimana siklus ini dimulai dari awal lagi. Ya, terus berulang sampai Tuhan mempertemukan kita dengan seseorang yang akan menjadi pendamping hidup kita: jodoh. Lain cerita kalau jodoh lo dah hanyut waktu Tsunami dan buat lo jomblo seumur hidup, itu sih derita lo :p

Intinya setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Ketika lo memiliki seseorang, disaat itu pun lo harus persiapkan diri lo untuk kehilangan dia suatu hari nanti. Karena memiliki sesuatu sama saja memastikan diri kita untuk kehilangan sesuatu. Tapi ga perlu panik, ada yang bilang gini : "Setiap kali Tuhan mengambil sesuatu dari tangan kita, itu bukan berarti karena Dia ingin membiarkan tangan kita kosong, justru karena Dia ingin menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik."

Dan, setiap kali Tuhan mengirim seseorang ke dalam hidup kita, itu bukan tanpa tujuan. Sebenarnya, orang-orang yang menyakiti kita itu hadir agar kita belajar banyak hal. Jadi berterimakasihlah untuk orang-orang yang membuat hati kita tersakiti, karena rasa sakit yang mereka timbulkan justru membuat kita jadi dewasa. Semakin diinjak, semakin bijak.
Sama halnya dengan tujuan Tuhan menciptakan rasa lapar, Tuhan menciptakan rasa sakit supaya kita mencoba 'melahap' suatu pelajaran sebagai 'karbohidrat' yang membuat kita tumbuh ‘besar’.

“The way to love anything is to realize that it might be lost”
~G.K. Chesterton



2 comments:

Venus Aretha 7/25/2011 12:02 PM  

nice one here :3
coba tonton ini deh (panjang tapi, mending dibuffer dulu)
http://www.youtube.com/watch?v=tSdELZxEnHY
Stranger, again.

Zazuli 7/26/2011 4:05 AM  

wew, lo lagi...lo lagi :p

oke, ke TKP :D

Post a Comment

About Me

My Photo
Zazuli
Banda Aceh, NAD, Indonesia
Salah satu spesies dominan otak kanan yang sedang berkuliah di jurusan yang salah, Teknik Sipil. Hobby begadang, punya ingatan yg buruk, melankolis, punya ketertarikan berlebihan terhadap musik akustik, dan benci matematika. Mencintai segala sesuatu yg berbau seni (ingat, 'yang berbau seni'. Bukan 'seni yang berbau'. Kalo itu air seni). dan... itu bener-bener ga ada hubungannya dengan kenapa gue males mandi.
View my complete profile
Powered by Blogger.