Puisi : Sebatas Kata

Dik, biasanya kita duduk berdua di beranda ini
Mencicipi lukisan fajar dari cangkir kopi sambil menenung cerita-cerita indah dengan tinta cahaya.

Bola mataku berulang kali jatuh ke atas kursi mahony kesayanganmu itu
Dan kau ternyata sudah lama tidak disana
"Ia sudah pergi, kawan." bisik laba-laba sambil memainkan harpanya diatas sebait debu

Sepahit itukah kopi buatanku
Hingga menjadi alasanmu untuk pergi?
Sekarang akulah yang meneguk kopi pahit itu sendiri, hampir di setiap detik yang ku temui

Dik, bukankah seharusnya kita akan selalu duduk berdua di beranda ini?
Tapi mengapa waktu hanya menyisakan aku, kenangan, dan mimpi usang kita?

Kenyataan pun mengutukmu menjadi kata

Aku kesepian sayang
Aku belum terbiasa bercengkrama dengan cangkir kopi dan vas bunga yang retak
Mereka tidak bisa tersenyum sepertimu

Sialnya kini wujudmu juga hanya sebatas kata
Yang selalu diucapkan kenangan

 

Zazuli's
Sept 09, 2010



2 comments:

Venus Aretha 7/13/2011 6:36 PM  

wew, poetrying also?
keren :D

Zazuli 7/13/2011 6:59 PM  

Yup, i love everything about art...
Puisi, musik, menggambar, saya sukaaa.. :D

Post a Comment

About Me

My Photo
Zazuli
Banda Aceh, NAD, Indonesia
Salah satu spesies dominan otak kanan yang sedang berkuliah di jurusan yang salah, Teknik Sipil. Hobby begadang, punya ingatan yg buruk, melankolis, punya ketertarikan berlebihan terhadap musik akustik, dan benci matematika. Mencintai segala sesuatu yg berbau seni (ingat, 'yang berbau seni'. Bukan 'seni yang berbau'. Kalo itu air seni). dan... itu bener-bener ga ada hubungannya dengan kenapa gue males mandi.
View my complete profile
Powered by Blogger.